Kopi Memiliki Beragam Rasa yang dimaksud adalah after taste. After taste adalah flavour atau rasa yang tertinggal di mulut pada saat meneguk kopi. Mungkin kamu belum tahu kalau kopi mampu memberikan aneka after taste pada saat diminum. Tak semua kopi memiliki karakteristik sama terutama saat dinikmati melalui metode manual brewing. Ada kopi yang after taste-nya nutty, cocoa atau justru karamel. Ada juga yang after taste-nya jeruk atau bisa juga stroberi. Kenapa bisa demikian? Itu tergantung kontur tanah dan di mana kopi itu berasal dan di mana kopi itu ditanam.
Kopi adalah
tanaman unik yang ternyata juga bisa menyerap ‘rasa’ dari tanaman yang ada di
dekatnya. Keunikannya ini menjadikan kopi istimewa. Kini banyak para ahli kopi
yang mencari kopi-kopi unik di seluruh dunia untuk menemukan after
taste-nya.
Kopi memiliki
perjalanan panjang sebelum kita nikmati. Awalnya kopi ditanam oleh petani. Saat
panen petani memetik cherry kopi (buah kopi) dan memisahkan bijinya
dari buahnya. Ada beberapa proses yang dilakukan dalam tahap ini ada wet
process, honey process dan lain-lain. Setelah biji kopi dan buahnya
terpisah maka biji kopi yang mentah harus dijemur beberapa waktu sampai kadar
airnya berada di tingkat yang telah ditentukan. Setelah itu green
bean atau biji kopi hijau ini dijual ke roaster (penyangrai
kopi) atau perusahaan yang mengolah sendiri biji hijau mereka.
Green
bean siap disangrai (roasting) sesuai keinginan atau karakteristik bijinya
oleh roaster. Tidak semua biji mampu
disangrai medium atau dark karena setiap biji memiliki
karakteristik masing-masing. Setelah disangrai maka biji kopi tersebut siap
diolah barista menjadi minuman. Tetapi sebelumnya harus digiling dahulu sesuai
permintaan. Setelah digiling bubuk kopi siap dinikmati menjadi aneka minuman
nikmat.
Buah kopi itu
manis rasanya. Lalu kenapa kopi bisa pahit? Pahitnya kopi lahir karena proses
penyangraian (roasting) meski ada juga yang berasal dari karakteristik bijinya.
Selain itu ada alasan lain yang menunjang pahitnya kopi yaitu suhu dan tingkat
kehalusan. Semakin tinggi suhu air yang digunakan untuk menyeduh kopi maka makin
pahitlah kopinya. Dan semakin halus tingkat kehalusan bubuk kopi, maka kopi
juga akan semakin pahit. Sesederhana itu.
Sederhananya, tiap
tahapan pada kopi akan mempengaruhi karakter rasa. Jauh sebelum biji kopi
di-grind menggunakan grinder mesin atau grinder manual,
biji kopi mengalami banyak sekali tahapan seleksi. Apakah itu seleksi alam saat
proses tanam dan selanjutnya seleksi kualitas biji sebelum dipasarkan. Mungkin
kamu hanya tau, kopimu hari ini diseduh menggunakan metode Pour Over
V60, Vietnam Drip, atau pun Aeropress. Sebelum diseduh kopi akan
singgah di banyak tempat, dari petani kopi, green beans
buyer, roaster, barista.
Jika kamu
cari bad coffee di kedai kopi, ingatlah bad coffee tidak
dijual oleh petani kopi. Semua kopi yang dipasarkan adalah biji kopi pilihan.
Siklus saat masa tanam pun sangat diperhatikan, dari prapanen, panen dan
pascapanen seperti yang pernah dibahas . Dan selanjutnya biji kopi yang
masih mentah tersebut akan pergi ke tempat seleksi lainnya, sebelum berakhir di
meja kamu, secangkir kopi.
Untuk memperoleh
karakter rasa kopi, biji kopi yang mentah mengalami seleksi lagi. Seleksi kali
ini masuk pada tahapan di mana kopi akan di-roast, pada
saat roasting butuh ketelitian dan perhitungan yang tepat untuk hasil
kopi yang berkualitas. Lagi-lagi kopi mengalami uji seleksi sebelum diseduh
menjadi kopi yang kamu minum hari ini.
Bahkan setelah
hasil roasting, biji kopi masih belum dikatakan good coffee. Biji
kopi setelah di-roastakan diuji aroma, rasa, dan sebagainya
SUMBER ;
OTTENCOFFEE
Komentar
Posting Komentar