ROBUSTA X ARABIKA
Penggemar kopi sejati mungkin “apapun kopinya yang penting ngopi”. mungkin beberapa berpikiran demikian. Tidak masalah memang, tapi lumayan juga untuk nambah pengetahuan tentang kopi.
Bagi kebanyakan orang, minum secangkir kopi hitam hangat di pagi hari merupakan ritual yang hukumnya wajib. Tidak boleh sampai terlewati satu hari pun. Mungkin ini ada baiknya juga untuk Anda.
Telah begitu banyak penelitian ilmiah yang menegaskan bahwa kebiasaan ngopi itu berpotensi membawa sejuta kesehatan, mulai dari melawan depresi, menurunkan risiko stroke dan kanker prostat bagi pria, hingga menjaga kesehatan jantung.
Kalau Anda mengaku penggemar kopi, kita cari tahu bedanya antara kopi Arabika dan kopi Robusta?
⧭ KOPI ROBUSTA
Bentuk biji kopi Robusta bulat dan agak lebih padat daripada biji kopi Arabika yang pipih memanjang. Ukuran biji kopi Robusta juga lebih kecil dan teksturnya sedikit kasar. Biji kopi Robusta termasuk spesies kopi yang fleksibel. Bahkan bisa ditanam di dataran yang tak terlalu tinggi dengan suhu yang berubah-ubah. Dalam setahun, tanaman kopi Robusta bisa menghasilkan biji kopi lebih banyak dari kopi Arabika. Biji kopi Robusta juga lebih mudah tumbuh dan dirawat dibandingkan dengan tanaman kopi Arabika.
Ciri khas rasa kopi Robusta adalah pekat dan agak pahit. Ini karena kadar kafein dari kopi Robusta lebih tinggi dibandingkan kopi Arabika, yaitu hingga 2,2%.
Cita rasa dan aroma kopi ini sangat kuat, mirip dengan cokelat, teh hitam, dan kacang-kacangan. Setelah diseduh, beberapa jenis kopi Robusta wanginya agak seperti kayu. Biasanya kopi Robusta digunakan sebagai bahan kopi instan.
Indonesia merupakan salah satu produsen biji kopi Robusta terbesar. Beberapa contoh kopi Robusta asli Indonesia antara lain kopi Lampung, Jawa Barat, Bali, Flores, dan Bengkulu. Kopi Luwak juga berasal dari tanaman kopi Robusta, tetapi ada juga yang berasal dari tanaman kopi Arabika. Kopi Robusta dari negara lain contohnya adalah India, Vietnam, Jamaika, dan Uganda.
Bentuk biji kopi Robusta bulat dan agak lebih padat daripada biji kopi Arabika yang pipih memanjang. Ukuran biji kopi Robusta juga lebih kecil dan teksturnya sedikit kasar. Biji kopi Robusta termasuk spesies kopi yang fleksibel. Bahkan bisa ditanam di dataran yang tak terlalu tinggi dengan suhu yang berubah-ubah. Dalam setahun, tanaman kopi Robusta bisa menghasilkan biji kopi lebih banyak dari kopi Arabika. Biji kopi Robusta juga lebih mudah tumbuh dan dirawat dibandingkan dengan tanaman kopi Arabika.
Ciri khas rasa kopi Robusta adalah pekat dan agak pahit. Ini karena kadar kafein dari kopi Robusta lebih tinggi dibandingkan kopi Arabika, yaitu hingga 2,2%.
Cita rasa dan aroma kopi ini sangat kuat, mirip dengan cokelat, teh hitam, dan kacang-kacangan. Setelah diseduh, beberapa jenis kopi Robusta wanginya agak seperti kayu. Biasanya kopi Robusta digunakan sebagai bahan kopi instan.
Indonesia merupakan salah satu produsen biji kopi Robusta terbesar. Beberapa contoh kopi Robusta asli Indonesia antara lain kopi Lampung, Jawa Barat, Bali, Flores, dan Bengkulu. Kopi Luwak juga berasal dari tanaman kopi Robusta, tetapi ada juga yang berasal dari tanaman kopi Arabika. Kopi Robusta dari negara lain contohnya adalah India, Vietnam, Jamaika, dan Uganda.
⧭ KOPI ARABIKA
Kopi Arabika adalah jenis biji kopi yang paling banyak ditemui. Hampir 70% kopi yang dijual di pasaran saat ini adalah jenis biji kopi Arabika. Biji kopi arabika paling banyak tumbuh di Afrika Tengah dan Timur, Amerika Selatan, serta Asia Selatan dan Tenggara. Ya, termasuk di Tanah Air kita.
Biji kopi Arabika bentuknya sedikit memanjang dan pipih. Dibandingkan dengan biji kopi Robusta, biji kopi Arabika ukurannya agak lebih besar.
Selain itu, teksturnya lebih halus dibandingkan dengan biji kopi Robusta.
Biji kopi Arabika sangat peka terhadap perubahan suhu dan mudah diserang hama dan penyakit. Itu sebabnya biji kopi ini lebih sulit untuk diproses dan diolah.
Karena kedua hal ini pula, hasil panen biji kopi Arabika dalam satu tahun masih lebih sedikit dari kopi robusta. Tapi, kopi Arabika jelas lebih unggul kualitasnya.
Bahkan kopi Arabika dipercaya sebagai kopi dengan kualitas terbaik di antara yang lainnya. Karena kualitasnya, kopi Arabika harus ditangani dengan ekstra hati-hati.
Kandungan gula dalam kopi Arabika lebih tinggi daripada kopi Robusta. Oleh karena itu, kopi ini terasa agak manis dan asam setelah dikecap — meski diseduh tanpa gula.
Aromanya wangi seperti campuran bunga dan buah-buahan. Kopi Arabika mengandung kafein sebesar 1,2% sehingga setelah diseduh, kopi ini terasa lembut, tidak terlalu pekat.
Inilah mengapa kebanyakan kopi yang disajikan di kafe, restoran atau kedai kopi biasanya menggunakan biji kopi Arabika.
Kopi Arabika banyak ditemukan di berbagai belahan dunia. Beberapa contoh kopi Arabika yang cukup dikenal adalah kopi Etiopia, Kenya, Toraja, Sumatera, Mandailing, Jawa (dari perkebunan kopi di daerah Kawah Ijen, Jawa Timur), Papua Nugini, Colombia, dan Brazil.
Kopi Arabika adalah jenis biji kopi yang paling banyak ditemui. Hampir 70% kopi yang dijual di pasaran saat ini adalah jenis biji kopi Arabika. Biji kopi arabika paling banyak tumbuh di Afrika Tengah dan Timur, Amerika Selatan, serta Asia Selatan dan Tenggara. Ya, termasuk di Tanah Air kita.
Biji kopi Arabika bentuknya sedikit memanjang dan pipih. Dibandingkan dengan biji kopi Robusta, biji kopi Arabika ukurannya agak lebih besar.
Selain itu, teksturnya lebih halus dibandingkan dengan biji kopi Robusta.
Biji kopi Arabika sangat peka terhadap perubahan suhu dan mudah diserang hama dan penyakit. Itu sebabnya biji kopi ini lebih sulit untuk diproses dan diolah.
Karena kedua hal ini pula, hasil panen biji kopi Arabika dalam satu tahun masih lebih sedikit dari kopi robusta. Tapi, kopi Arabika jelas lebih unggul kualitasnya.
Bahkan kopi Arabika dipercaya sebagai kopi dengan kualitas terbaik di antara yang lainnya. Karena kualitasnya, kopi Arabika harus ditangani dengan ekstra hati-hati.
Kandungan gula dalam kopi Arabika lebih tinggi daripada kopi Robusta. Oleh karena itu, kopi ini terasa agak manis dan asam setelah dikecap — meski diseduh tanpa gula.
Aromanya wangi seperti campuran bunga dan buah-buahan. Kopi Arabika mengandung kafein sebesar 1,2% sehingga setelah diseduh, kopi ini terasa lembut, tidak terlalu pekat.
Inilah mengapa kebanyakan kopi yang disajikan di kafe, restoran atau kedai kopi biasanya menggunakan biji kopi Arabika.
Kopi Arabika banyak ditemukan di berbagai belahan dunia. Beberapa contoh kopi Arabika yang cukup dikenal adalah kopi Etiopia, Kenya, Toraja, Sumatera, Mandailing, Jawa (dari perkebunan kopi di daerah Kawah Ijen, Jawa Timur), Papua Nugini, Colombia, dan Brazil.
Kopi terkadang membuat perseteruan menjadi keseruan -ZP
Komentar
Posting Komentar